Drama korea, hobby, dan pengisi waktu luang

by - Senin, Juli 09, 2018



Drama korea, hobby, dan pengisi waktu luang


Mari kita bercerita apa yang dilakukan Sindi dalam kehidupan sehari-harinya. Drama korea is life. Yaa aku adalah penggemar, pecinta atau apapunlah namanya segala hal berbau korea. Drama korea tidak bisa dipisahkan dari kehidupan aku, aku sudah dari kecil hobinya nonton tv, dari layar kaca Indonesia yang nayangin sinetron seminggu sekali sampai yang kejar tayang tiap hari. Dari RCTI nayangin drama Taiwan tengah malam, indosiar tiap sabtu minggu terus tayangnya bisa seminggu sekali dari situlah aku mengenal drama-drama ini. Aku yang masih kelas 5 SD mulai terkontaminasi dengan drama Asia.

Bagaimana ceritanya aku bisa ngelanjutin mencintai dunia perdrama-dramaan ini. Waktu SMP nemuiin teman yang sama-sama suka trus ngeracunin dengan DVD yang sampai ber box-box. Disitu aku mulai keracun otaknya. Jadi, waktu luang habis-habis buat nonton. Begitulah mulanya kehidupan perkhayalan babu ini di mulai. Hanya drama dan tidak untuk musik-musiknya saat itu, aku tidak mengenal dunia per-kpopan, dan memang agak asing sama jenis-jenis music mereka yang sedang popular pada saat itu. Untuk musik aku cenderung lebih suka indie entah itu dari musik-musik indo, barat dan korea juga. Makanya aku juga lebih suka dengan lagu-lagu pengisi (OST) dalam drama-drama ketimbang musik pop yang beatnya agak kenceng.

Sampai sekarang udah lulus kuliah trus nganggur. Awal-awal lulus kaya ngerasaiin yeeee akhirnya bisa nonton sepuasnya tanpa harus mikirin tugas-tugas atau terhalang skripsi atau yang lain-lainnya. Hahahahah mau ketawa guling-guling sama pernyataan sebelumnya. Ga selamanya perasaan asik atau bebas dari tanggung jawab itu enak, percayalah setelah lulus aku ngerasaiin ke anehan luar biasa kenapa aku masih stuck dan engga maju-maju. Ya aku sudah mulai bosan dengan oppa-oppa cakep. Jadi buat yang sekarang lagi cinta-cinta banget sama korea, agak boleh di rem-rem jangan melakukan hal yang berlebihan yang merugikan diri kalian. Buat adek-adek yang sekarang katanya lebih mengerikan kalau udah ngefens akut banget, saran dari aku tetep harus inget sama prioritas. Kita punya kehidupan dan mereka yang kalian idolakan pun begitu juga, mari kita berfikir sehat dan jernih, ambil yang baiknya dari kita mengidolakan mereka, ambil sisi positifnya dari kita kepoiin kehidupan mereka kita jadikan motivasi supaya waktu yang kita habiskan untuk ngepoiin dan mengidolakan mereka tidak sia-sia. Waktu tidak bisa di putar, waktu yang hilang tidak bisa kembali, masa muda yang kita lewati tidak bisa terulang jangan kecewakan diri kita dan orang-orang disekitar kita. Just opini cimiwww 💋

Aku juga punya hobi lain selain membangun dunia khayalan tadi yaitu dengan membaca, yaa aku suka baca walaupun ga bisa dibilang hoby. Mengapa tidak bisa dibilang hoby nyatanya membaca untuk aku tetap tersingkir dengan media kreatif dan media social masa kini. Membaca buat aku dari dulu hanya aku jadiin pelarian. Disaat aku bosan dengan rutinitas menonton atau yang monoton yaa aku baca. Dulu jaman dimana smartphone ga se-smart sekarng, ya Iyalah. Zaman masih gunaiin handphone, waktu bagi aku itu ga bisa di habiskan begitu saja dengan ngelamun dan tidur-tiduran. Walaupun bacaannya tetap sekedar novel metropop dang ga jauh-jauh dari genre cinta roman picisan masa itu. Tapi ga hanya sekedar novel kok bacaan aku, aku juga biasa baca tentang pengembangan diri, komunikasi, psikologi, majalah tentang bisnis, dan koran. Waktu SMA pas akhir-akhir yang lain sibuk belajar MTK IPA aku bacanya manajemen dan buku ekonomi-ekonomi yang lain.

Perpustakaan dan toko buku adalah tempat paling nyaman buat aku yang uang jajannya pas-pasan ga cukup buat hedon, hura-hura atau nongkrong di mall saat itu (jaman aku warung kopi ga semenjamur sekarang). Itulah kenapa masa SMA aku biasa aja atau b aja. Pulang sekolah kalau ga nonton drama korea ya ke perpustakaan cari buku atau baca majalah atau koran. Sampai kuliah pun aku ga melupakan perpustakaan. Di kota aku dari aku SMA perpustakaannya yang lengkap tapi minim fasilitas sampai yang nyaman banget pakai AC dan bisa tidur-tiduran. Dari yang bangkunya keras sampai yang pakai sofa bisa sandar-sandaran. Itulah mengapa petugas-petugas disana sampai udah hafal banget muka aku. Bapak tukang parkirnya pernah ngomong gini “mba ini dari masih pakai seragam SMA sampai sekarang rajin mondar-mandir ke sini” hahahaha. Bingung nanggapinnya gimana jadi senyumin aja soalnya IYA banget. Kalau bosan di rumah ya pasti larinya ke perpustakaan.

Waktu kuliah pas jaman kerja sambilan aku pernah rekor loh belanja buku sampai 1 juta padahal gaji sisa 20% doang. Saat itu aku paham banget buku itu yang bikin hari-hari aku bisa terisi penuh dan ga terbuang sia-sia. Anaknya percaya membaca itu memperluas wawasan, bisa membuka pikiran, ga bikin kita stuck terus jadi kolot. Banyaklah maanfaat dari suka membaca, ga perlu lah aku jabarin panjang-panjang.

Selain baca aku juga suka nulis, suka aja bukan hoby, entah sejak kapan aku mulai bisa dibilang suka nulis, nulis diary sama nulis puisi dulu waktu jamannya puber itu kerjaan aku. Punya gebetan dikit rasanya tu pengen bikin tulisan berlembar-lembar yang entah itu puitis atau lebay. Eh tapi-tapi ya aku pernah iseng nulis puisi trus dikirim dikoran dan diterbitkan di koran. Ya ampun rasanya aneh hahahaha. Aku ga biasaiin buat nulis diary karena yaa ga banyak juga yang bisa diceritaiin menurut aku. Aku mulai suka nulis kalau lagi ada problematika atau lagi bahagia. Kadang kalau lagi kalut lagi pengen bicara tapi ga ada orang yang bisa diajak bicara dan ga ada orang yang bisa kita percaya, yaaa satu-satunya jalan adalah nulis plus sambil nangis biasanya itu obat paling bisa bikin tenang tapi tetap sujud adalah obat yang paling manjur kalau apa-apa sudah terasa berat.

Bosenin bukan, maafkan aku. Aku cuman kepengen cerita aja jadi awal-awal buat membangun kreativitas dan memacu diri sendiri untuk bisa aktif menulis dan tidak menyia-nyiakan pikiran-pikiran yang sering lewat begitu saja dengan nulis apapun, apa aja walaupun ngebosenin yang penting aku udah memulai karena itu semua bagian dari proses. Menulis membantu aku buat mengasah otak aku supaya ga stuck seperti yang aku cerita di atas kalau aku nganggur dan aku gam au aja hidup aku terlalu lama di zona nyaman ini. Makanya aku mulai memacu diri untuk lebih bisa menghasilkan sesuatu walaupun ini ga berguna untuk saat ini.

Segini aja dulu kapan-kapan atau besok kita lanjutin dengan tulisan yang lebih berguna. Terimakasih 💓

You May Also Like

0 komentar